Minggu, 29 September 2013

kesaktian pancasila

Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi menginstruksikan semua instansi pemerintah agar menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2013. Melalui surat tertanggal 20 September 2013, Sudi meminta upacara dilakukan di lingkungan kerja masing-masing dengan suasana khidmat, tertib, dan sederhana.

Dalam buku pedoman penyelenggaraan yang disertakan dalam surat tersebut, Mensesneg mengatakan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober adalah milik Bangsa Indonesia.

“Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar benar-benar dihayati dan diamalkan sehingga dapat menjadi kekuatan untuk menanggulangi rongrongan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya di Jakarta, Kamis (26/9). Ia menyebutkan tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2013 secara nasional adalah “Mewujudkan Nilai-nilai Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa”.

Permintaan tersebut disampaikan Mensesneg kepada Pimpinan Lembaga Negara, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Gubernur Bank Indonesia, para pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), para Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia, para pipinan BUMN/BUMN, dan para Kepala Perwakilan RI di luar negeri.

Peringatan puncak Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2013, yang akan diselenggarakan di Monumen Pancasila Sakti, Jl. Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan akan bertindak sebagai Inspektur Upacara. Adapun yang akan bertindak selaku Komandan Upacara adalah Brigjen TNI Totok Rinanto S.

Bertindak sebagai Pembaca Nasakah Pancasila adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman; Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945: Ketua MPR Sidharto Danusubroto; Pembaca dan Penandatangan Ikrar: Ketua DPR Marzuki Alie; dan Pembaca Doa: Menteri Agama Suryadharma Ali.

Hari kesaktian Pancasila mulai terjadi kontroversi, terkait dengan hari kelahiran Pancasila 1 Juni. Sejak 1 Juni 1970, rezim Orde Baru melarang peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni. Di sisi lain, Orde Baru kemudian membuat peringatan sendiri, yakni setiap tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Ini diputuskan sendiri oleh Soeharto melalui Surat Keputusan Presiden No. 153/1967. Alhasil, selama 32 tahun kekuasaan Orde Baru, Hari Kelahiran Pancasila tidak pernah diperingati, tetapi Hari Kesaktian Pancasila selalu diperingati. (Akhmad Mustain)

Editor: Irvan Sihombing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 29 September 2013

kesaktian pancasila

Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi menginstruksikan semua instansi pemerintah agar menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2013. Melalui surat tertanggal 20 September 2013, Sudi meminta upacara dilakukan di lingkungan kerja masing-masing dengan suasana khidmat, tertib, dan sederhana.

Dalam buku pedoman penyelenggaraan yang disertakan dalam surat tersebut, Mensesneg mengatakan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober adalah milik Bangsa Indonesia.

“Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar benar-benar dihayati dan diamalkan sehingga dapat menjadi kekuatan untuk menanggulangi rongrongan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya di Jakarta, Kamis (26/9). Ia menyebutkan tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2013 secara nasional adalah “Mewujudkan Nilai-nilai Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa”.

Permintaan tersebut disampaikan Mensesneg kepada Pimpinan Lembaga Negara, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, Gubernur Bank Indonesia, para pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), para Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia, para pipinan BUMN/BUMN, dan para Kepala Perwakilan RI di luar negeri.

Peringatan puncak Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2013, yang akan diselenggarakan di Monumen Pancasila Sakti, Jl. Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan akan bertindak sebagai Inspektur Upacara. Adapun yang akan bertindak selaku Komandan Upacara adalah Brigjen TNI Totok Rinanto S.

Bertindak sebagai Pembaca Nasakah Pancasila adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman; Pembaca Naskah Pembukaan UUD 1945: Ketua MPR Sidharto Danusubroto; Pembaca dan Penandatangan Ikrar: Ketua DPR Marzuki Alie; dan Pembaca Doa: Menteri Agama Suryadharma Ali.

Hari kesaktian Pancasila mulai terjadi kontroversi, terkait dengan hari kelahiran Pancasila 1 Juni. Sejak 1 Juni 1970, rezim Orde Baru melarang peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni. Di sisi lain, Orde Baru kemudian membuat peringatan sendiri, yakni setiap tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Ini diputuskan sendiri oleh Soeharto melalui Surat Keputusan Presiden No. 153/1967. Alhasil, selama 32 tahun kekuasaan Orde Baru, Hari Kelahiran Pancasila tidak pernah diperingati, tetapi Hari Kesaktian Pancasila selalu diperingati. (Akhmad Mustain)

Editor: Irvan Sihombing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar